PENDAHULUAN
Siklus
hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang
diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis
komputer. Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat
dan mana yang tidak ? Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari
skala sumber daya yang diperlukan. Manajer dan analis sistem
mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi oleh sistem
untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum,
yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
PEMBAHASAN
1. SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus
hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang
diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis
komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall
approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan
strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan
FASE PERENCANAAN
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :
· Menentukan lingkup dari proyek
Unit
organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan mana yang
tidak ? Hal tersebut akan memberikan perkiraan awal dari skala sumber
daya yang diperlukan.
· Mengenali berbagai area permasalahan potensial
Akan menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya, sehingga hal tersebut dapat dicegah.
· Mengatur urutan tugas
Banyak
tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Tugas
tersebut diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan
kebutuhan agar efisien.
· Memberikan dasar untuk pengendalian
Tingkat kinerja metode pengukuran tertentuharus dispesifikasikan sejak awal.
Langkah-langkahnya
1. Menyadari masalah
Kebutuhan
akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh manajer perusahaan, non
manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah
manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar
dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana
letak permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua
informasi. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user
computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk
pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definisi.
Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling bekerja
sama dengan manajer.
3. Menentukan tujuan sistem
Manajer
dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus
dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya
dinyatakan secara umum, yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
4. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem
baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa kendala
mungkin ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta
oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh konsumen.
Kendala lainnya, seprti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah
ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu.
Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem
benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem
maupun kegiatan proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut.
5. Membuat studi kelayakan
Studi
kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang
akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan, yaitu :
a. Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan ?
b. Pengembalian
ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan
membandingkan kegunaan dan biayanya ?
c. Pengembalian
non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan
keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
d. Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hokum dan etika ?
e. Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan menggunakannya ?
f. Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis
sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai
penting dalam area pemakai.
6. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Jika
suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem
secara menyeluruh. Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan
dasar yang terinci bagi rancangan sistem baru mengenai apa yang harus
dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut melakukannya. Analis
akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi manajer
untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting
yang harus diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar
isinya didasarkan pada perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik
yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih baik daripada tanpa informasi
sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup mulai
berjalan.
7. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
Manajer
dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan
sistem yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu
diteruskan à keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting yang
perlu dilakukan yaitu :
a. Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
b. Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan analisis sistem ?
Jika
keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap
penelitian (analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua
pihak mengalihkan perhatiannya ke masalah-masalah lain.
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum
penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan
menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan
kapan akan dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut
harus didokumentasikan dalam bentuk yang memudahkan pengendalian.
(misalkan gunakan Microsoft Project).
3. TAHAP ANALISIS&DESAIN
Ketika
perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim
proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis
sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk
merancang sistem baru atau diperbarui.
Adapun tahapannya yaitu :
1. Mengumumkan Penelitian Sistem
Manajer
khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi
kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para
pegawai tentang :
a. alasan perusahaan melaksanakan proyek
b. bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.
2. Mengorganisasikan Tim Proyek
Tim
proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek
berhasil, pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif.
Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai
pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.
3. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analis
mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai
kegiatan pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian
catatan, dan survei). Dari semua metode tersebut, wawancara perorangan
lebih disukai, dengan alasan :
· Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.
· Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun pihak pemakai.
· Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.
· Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang berbeda bahkan bertentangan.
Dokumentasi
dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan
grafik serta penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus
proyek sering digunakan untuk menggambarkan semua dokumentasi yang
menjelaskan suatu sistem.
4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Langkah
selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus
dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,
· Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;
· Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;
· Laporan
harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik
untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).
5. Menyiapkan Usulan Rancangan
Analis
sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan
teruskan atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus
menyetujui tahap rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk
di dalam usulan rancangan.
6. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Manajer
dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan
apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim
mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau
mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap
rancangan.
Secara diagram tahapan analisis tampak pada
Gambar 8.3. sedangkan contoh format untuk dokumen usulan rancangan,
yaitu sebagai berikut :
1. Ikhtisar eksekutif
2. Pendahuluan
3. Definisi masalah
4. Tujuan dan kendala sistem
5. Kriteria kinerja
6. Berbagai alternatif sistem yang mungkin
7. Rancangan proyek yang disarankan
7.1.Tugas-tugas yang harus dilaksanakan
7.2.Kebutuhan sumber daya manusia
7.3.Jadual kerja
7.4.Perkiraan biaya
8. Dampak yang diharapkan dari sistem
8.1. Dampak pada struktur organisasi perusahaan
8.2. Dampak pada operasi perusahaan
8.3. Dampak pada sumber daya perusahaan
9. Rencana pengembangan umum (tahap analisis, rancangan dan penerapan)
10. Ikhtisar
4. TAHAP IMPLEMENTASI
Rancangan
sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem
baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan
spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan. Langkah-langkah
tahapan rancangan yaitu :
1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
Analis
bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru
dengan alat-alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat
memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top-down, dimulai
dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci.
Pendekatantop-down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured
design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat
subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu diagram arus data
(data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship
duagram), kamus data (data dictionary), flowchart, model hubungan objek,
dan spesifikasi kelas.
2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
Analis
mengidentifikasi konfigurasi – bukan merek atau model – peralatan
komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam
menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses berurutan,
dimulai dengan berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap
tugas.
3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
Analis
bekerja sama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif.
Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem
memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
4. Mimilih konfigurasi terbaik
Analis
mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi
peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.
Setelah selesai, analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk
disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan
selanjutnya dilakukan oleh SC MIS.
5. Menyiapkan usulan penerapan
Analis
menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang
mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan
yang diharapkan, dan biayanya.
6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
Keputusan
untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini
akan sangat meningkatkan jumlah orang yang telibat. Jika keuntungan yang
diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan
disetujui.
Secara diagram tahapan analisis tampak pada
Gambar 8.4. sedangkan contoh format untuk dokumen usulan penerapan,
yaitu sebagai berikut :
1. Ikhtisar eksekutif
2. Pendahuluan
3. Definisi masalah
4. Tujuan dan kendala sistem
5. Kriteria kinerja
6. Rancangan sistem
Deskripsi ringkasan
Konfigurasi peralatan
7. Proyek penerapan yang disarankan
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan
Kebutuhan sumber daya manusia
Jadual kerja
Perkiraan biaya
8. Dampak yang diharapkan dari sistem
8.1. Dampak pada struktur organisasi perusahaan
8.2. Dampak pada operasi perusahaan
8.3. Dampak pada sumber daya perusahaan
9. Rencana penerapan umum
10. Ikhtisar
6. FASE OPERASI
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
Audit sistem
Setelah
sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan
seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut
dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation
review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses
tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem
berlanjut.
Memelihara sistem
Selama
manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem
terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut
pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan
untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem
Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika
sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem
tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa
sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat
berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada
suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan
tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan,
dan lain-lain.
Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer
dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan
menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
Prototipe (Prototyping).
Prototype
memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem
berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype
(prototyping).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar